Minggu, 30 Desember 2012
Persiapan Menjelang Kelahiran
A.
PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI
Melahirkan atau persalinan merupakan ujung dari proses
mengandung atau hamil bagi seorang ibu yang telah menjalani proses kehamilannya
selama kurang lebih 9 bulan. Dan bagi seorang ayah yang pertama kali akan mendapatkan
pengalaman menjadi seorang ayah, maka dalam mempersiapkan persalinan atau persiapan menjelang kelahiran adalah sebuah pengalaman yang menegangkan. Ada beberapa
hal yang harus dilakukan dalam melakukan persiapan menjelang kelahiran ini.banyak
hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut kelahiran buah hati.Persiapan
menjelang kelahiran yang terbilang cukup
banyak mulai dari hal yang berupa persiapan fisik, mental, serta juga kebutuhan
ibu selama dan setelah melahirkan dan satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam
rangka persiapan menjelang persalinan ini adalah dalam hal dana untuk biaya
persalinan dan seterusnya.ibu hamil yang pada masa kehamilannya tidak mengalami
komplikasi akan beranggapan persalinannya akan berjalan normal sehingga ibu
tidak memperaiapkan persalinannya.selain itu, kurangnya kesiapan ibu dalam mempersiapkan persalinannya
disebabkan oleh beberapa hal,seperti tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi
cara berpikir dan cara pandang ibu tentang persiapan persalinan kurang,
misalnya tentang pemilihan tempat persalinan, penolong persalinan.paritas juga
akan mempengaruhi ibu dalam mempersiapkan persalinan, ibu yang sudah mempunyai
pengalaman melahirkan akan lebih tahu dan paham tentang peralatan dan persiapan
lain yang diperlukan dalam persalinan.status pekerjaan dan sosial ekonomi akan
mempengaruhi daya beli keluarga,misalnya perlengkapan ibu dan bayi, tempat
persalinan dan dana yang disiapkan.selain itu, sosial
budaya seperti orang jawa yang meyakini tidak baik mempersiapkan persalinan
sebelum bayi lahir yang disebutdengan pamali.dukungan keluarga dan kurangnya
ibu dalam melakukan pemerikasaan kehamilan juga akan mempengaruhi sikap ibu
dalam mempersiapkan persalinannya.
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran tidak dalam
waktu yang dekat pada hari-hari akhir mendekati proses persalinan.akan tetapi bila persiapan menjelang persalinan ini
dilakukan jauh hari tentunya hasil yang diharapkan para orang tua bayi akan
lebih baik lagi. Jika segala sesuatu memang telah dipersiapkan sejak awal
dengan baik, tentunya bagi ibu hamil itu sendiri akan memberikan ketenangan
dalam segi psikisnya dan juga nyaman dalam menghadapi persiapan kelahiran dan
proses persalinan. Persiapan tersebut meliputi :
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
a.
Tempat persalinan
b.
Memilih tenaga kesehatan terlatih
c.
Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d.
Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
e.
Siapa yang akan menemani persalinan
f.
berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g.
siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
2.
Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat
keputusan utama tidak ada
a.
siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
b.
siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada
saat terjadi kegawat daruratan
3.
Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a.
dimana ibu akan melahirkan
b.
bagaimana cara menjangkaunya
c.
kemana ibu mau dirujuk
d.
bagaimana cara mendapatkan dana
e.
bagaimana cara mencari donor darah
4.
Membuat rencana atau pola menabung
Tabungan ibu bersalin(Tabulin)
5.
Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
a. kain
panjang 4 buah
b.
Pembalut wanita
c.
Handuk, waslap, alat mandi, alat make up
d.
pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
e.
Pakaian bayi, minyak talon
f. Tas
plastik
B.YANG
HARUS DISIAPKAN UNTUK IBU YANG MELAHIRAKAN DI RS
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu
persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi
kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan
apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut
tiba. Setelah kehamilan anda mencapai
sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang
untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas
khusus. Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus
yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap
dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda
persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
1. Beberapa barang yang diperlukan untuk IBU di rumah
sakit:
a. Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman untuk
anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga
mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang
cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah biasanya 2
hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
set baju untuk anda pulang dari rumah sakit. Anda
mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh
kembali ke bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
b. Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah
sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
c. Pakaian dalam. Bawalah BH untuk menyusui dan celana
dalam secukupnya.
d.
Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
e.
Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.
f.
Perlengkapan anda. Bawalah juga bedak, sisir, lipstick, pengharum
tubuh/deodoran anda untuk anda berdandan karena anda akan bertemu dengan teman
atau keluarga yang mengunjungi anda setelah proses kelahiran.
g.
Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi tergantung bila
anda ingin menggunakan milik anda sendiri maka anda lebih baik
mempersiapkannya.
2.
Keperluan untuk BAYI anda:
Biasanya
keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup
menyediakan
persiapan untuk pulang dari rumah sakit.
a.
Popok, bawalah beberapa buah.
b. Baju
bayi, bawalah 2 buah karena bayi kadang Gumoh.
c.
Selimut atau Bedong.
d. Kaos
kaki dan tanggan.
e.
Gendongan.
f.
Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala
g.
Bedak, minyak angin.
h
Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.
Persiapkanlah apa yang perlu anda bawa ke Rumah Sakit
untuk persiapan persalinan dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah
dijangkau dan jangan lupa memberitahu pasangan anda tentang tas itu.
3) Keperluan untuk AYAH :
a. Jam
tangan
b.
Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto
kopinya)
c. Alat
mandi : sikat gigi, pasta gigi, sabun, sisir, dll.
d.
Makanan kecil.
e. Baju
ganti atau sweater.
f.
Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No.
telp saudara atau teman.
Dari sekian banyak persiapan persalinan yang harus
dipersiapkan ibu dan keluarga, tak jarang calon ibu hanya mempersiapkan
perlengkapan untuk bayinya seperti baju,popok, gedong tanpa memperdulikan
persiapan persalinan lain yang juga penting seperti menentukan tempat
persalinan, merencakan pola menabung. ibu yang tidak mengerti tentang persiapan
persalinan hanya akan diam dan menunggu hingga bayinya lahir tanpa melakukan
persiapan persalinan apapun.padahal ibu hamil yang sudah memasuki Trimester III
harusnya sudah mempersiapkan persalinannya secara matang.Namun tidak jarang ibu
yang aktif dalam mempersiapkan persalinannya secara total.
Disarankan untuk ibu hamil yang kehamilannya sudah
memasuki Trimester III untuk mempersiapkan persalinannya secara matang dengan
mendiskusikan hal tersebut bersama keluarga dan bidan, sehingga saat persalinan
dimulai ibu fokus pada persalinannya.
Senin, 04 Juni 2012
Asuhan Persalinan Normal (APN)
BERSALIN DAN APN
Definisi
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Bagian Obstetri dan Ginekologi FK
Unpad, 1983)
B. Tanda-tanda Persalinan
Menurut Manuaba, (2002), tanda-tanda persalinan adalah sebagai
berikut :
1.
Kekuatan his makin sering terjadi
dan teratur dengan jarak kontraksi yang semaikn pendek
2.
Dapat terjadi pengeluaran pembawa
tanda, yaitu :
a.
Pengeluaran lendir
b.
Lendir bercampur darah
3. Dapat disertai ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam , dijumpai
perubahan servik
a. Perlunakan serviks
b. Pendataran serviks
c. Terjadi pembukaan serviks
C. Etiologi
Persalinan
Menurut bagian Obsteri dan Ginekologi FK UNPAD, (1983) ada banyak faktor
yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan, antara lain
:
1. Penurunan
kadar progesterone
Progesterone menimbulakan relaksi otot-otot rahim.
Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terhadap keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah,
tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun, sehingga timbul his.
2. Teori
oxytosin
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh
karena itu, timbul kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan
otot-otot
Seperti halnya dengan kandung
kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian puladengan rahim, maka
dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot rahim makin rentan
4. Pengaruh
janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya
memegang peranan oleh karena pada anenchephalus kehamilan sering lebih lama
dari biasa.
5. Teori
prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu permulaan persalinan.
D. IV Kala Dalam Persalinan
Menurut JHPIEGO, (2007) , persalinan dibedakan menjadi 4 kala yaitu :
1. Kala I
Kala I perslinan dimulai sejak
terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10cm). Kala I persalinan terdiri
atas 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif.
a. Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi
menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga
servisk membuka <4 cm, berlangsung hampir atau hingga 8 jam
b. Fase aktif
Dari pembukaan 4-10 cm, akan
terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/ jam (nulipara) atau lebih dari 1 cm
hingga 2 cm (multipara)
2. Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut
sebagai kala pengeluaran bayi.
Tanda dan gejala kala II
antara lain :
a. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada
rektum/ vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva, vagina dan sfingter ani membuka
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
3. Kala III
Dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya plasenta
4. Kala IV
Ialah masa 2 jam setelah plasenta
lahir
E. Mekanisme Persalinan
Menurut bagian Obsteri dan
Ginecologi FK UNPAD, (1983), mekanisme persalinan antara lain :
1. Turunnya
kepala
Turunnya kepala terbagi
dalam :
a) Masuknya
kepala dalam pintu atas panggul
Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada
primigravida sudah terjadi bulan terakhir dari kehamilan. Tetapi pada multipara
biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala kedalam PAP dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Synclitismus
Kalau sutura sagitalis terdapat
ditengah-tengah kjalan lahir, ialah tepat diantara symfisis dan promontorium
2) Asynclitismus
(a) Asynclitismus posterior
Ialah kalau sutura sagitalis
mendekati symfisis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan
(b) Asynclitismus anterior
Ialah sutura sagitalis mendekati
promontorium sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang
b) Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala
terjadi setelah kepala amsuk kedalam rongga panggul dan biasanya baru
mulai pada kala II. Pada multipara sebaiknya majunya kepala dan masuknya kepala
dalam rongga panggul terjadi bersamaan
2. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah
hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini
disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari
pinggir pintu atas panggul, cerviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat
dari kekuatan ini ialah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi
lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.
3. Putaran
paksi dalam
Putaran paksi dalam ialah pemutaran dari bagian depan
sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke
bawah symphisis. Sebab-sebab putaran paksi dalam :
a.
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari
kepala.
b.
Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat
sebelah depan atas dimana terdapat hiatusgenetalis antara musculus levator kiri
dan kanan.
c.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior.
4. Ekstensi
Karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah kedepan dan atas, sehingga kepala harus mengadakan extensi untuk
melaluinya. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomochlion.
5. Putaran
paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala
anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher
yang terjadi karena putaran paksi dalam
6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah
symphisis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu
depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi
jalan lahir.
F. Faktor Penting Dalam Persalinan
Menurut Manuaba, (1998) faktor-faktor penting dalam persalinan antara lain
:
1. Power
a. His (kontraksi otot rahim)
b. Kontraksi otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengejan
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
2. Passanger (janin dan plasenta)
3. Passage (jalan lahir lunak dan jalan lahir
tulang)
G. Asuhan Sayang Ibu
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu (JHPIEGO, 2007)
Menurut sumarah, dkk (2009) yang merupakana asuhan sayang ibu adalah
1. Pendampingan keluarga
2. Libatkan keluarga
3. KIE proses persalinan
4. Dukungan psikologi
5. Membentu ibu memilih posisi
6. Cara meneran
7. Pemberian nutrisi
H. Kebutuhan Ibu selama Persalinan
Menurut Sumarah, dkk (2009) kebutuhan ibu selama persalinan antara
lain :
1. Kebutuhan fisiologis
a. Oksigen
b. Makan dan minum
c. Istirahat selama tidak ada his
d. BAB dan BAK
e. Pertolongan persalinan yang terstandar
2. Kebutuhan rasa aman
a. Memilih tempat dan penolong persalinan
b. Informasi tentang proses persalinan
c. Posisi tidur yang dikehendaki ibu
d. Pendampingan oleh keluarga
e. Pemamntauan selama persalinan
f. Intervensi yang diperlukan
3. Kebutuhan mencintai dan mencintai
a. Pendampingan oleh suami/ keluarga
b. Kontak fisik (memberi sentuhan ringan)
c. Masase untuk mengurangi rasa sakit
d. Berbicara dengan suara yang lembut dan sopan
4. Kebutuhan harga diri
a. Merawat bayi sendiri dan menetekkan
b. Asuhan kebidanan dengan memperhatikan privasi
ibu
c. Pelayanan yang bersifat simpati dan empati
d. Informasi bila akan emlakukan tindakan
e. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan
positif yang ibu lakukan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
a. Memilih tempat dan epnolong persalinan yang
diinginkan
b. Memilih pendamping selama perslinan
c. Bounding attachment
d. Ucapan selamat atas kelahiran bayinya
I. Persiapan Persalinan
Menurut Depkes RI, (2011), persiapan persalinan meliputi antara lain :
1. Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal
perkiraan persalinan
2. Siapkan tabungan untuk biaya persalinna
3. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan
kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan
4. Rencana melahirkan ditolong oleh bidan atau
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
5. Rencana ikut KB, tanyakan caranya kepada petugas
kesehatan
6. Siapkan orang yang bersedia menjadi donoor darah
jika aewaktu-waktu diperlukan
J. 58 Langkah Asuhan persalinan Normal
I.
Tanda Dan Gejala Kala Dua
1. Mendengar
dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
a)
Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
b)
Ibu merasa adanya tekanan pada anus
c)
Perineum menonjol
d)
Vulva dan anus membuka
II. Menyiapkan
Pertolongan persalinan
2. Memastikan
kelengkapan peralatan, bahan dan
obat-obatan esennsial untuk menolong persalinan dan menatalaksanakan komplikasi
ibu dan bayi baru lahir.
3. Memakai
celemek plastic
4. Memastikan
lengan / tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun di air
mengalir
5. Memakai
sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk periksa dalam
6. Mengambil
alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin dan letakkan
kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum pecah, pinggirkan ½ kocher
pada partus set
III. Memastiakan
Pembukaan Lengkap Dam Keadaan Janin Baik
7. Membersihkan
vulva dan perineum menggunakan kapas DTT (basah) dengan gerakan dari vulva ke
perineum (bila daerah perineum dansekitarnya kotor karena kotoran ibu yang
keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran)
8. Melakukan
pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah.
9. Dekontaminasi sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam
larutan klorin 0,5%
10. Memeriksa
denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan DJJ dalam batas
normal (120-160 x/menit)
IV. Menyiapkan
Ibu Dan Keluarga Untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran
11. Memberi
tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk
meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran
12. Meminta
bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran, (pada saat ada his,
bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
13. Melakukan
pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
a. Memimpin
ibu untuk meneran saat ibu timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan
kecepatan lahirnya kepala
b. Mendukung
usaha ibu untuk meneran
c. Memberi
ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his)
d. Meminta
bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat
e. Memeriksa
DJJ setiap kontraksi uterus selesai
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit
V.
Persiapan Pertolongan Kelahiran Janin
15. Letakkan handuk bersih diperut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulab dengan diameter 5-6 cm
16. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VI. Menolong
Kelahiran Bayi
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
21. Menunggu
hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegag
secara biparietal, anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
Lahirnya Badan Dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tanganbawah kearah
perineum ibu untuk menjaga kepala, lengan, dan siku sebelah bawah
24. Setelah badan dan
lengan lahir, lakukan sangga susur
VII. Penanganan
Bayi Baru Lahir
25. Lakukan penilaian (selintas)
26. Segera mengeringkan
bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
27. Pastikan janin tunggal
28. Beritahu ibu bahwa penolong akan menyuntikkan
oksitosin
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikkan
oksitosin 10 UI IM
30. Menjepit tali pusat
menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi. Melakukan urutan tali
pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem pertama.
31. Memegang tali
pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari
tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem. Bila bayi tidak bernafas
spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir
32. Lakukan IMD
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain, pasang topi di
kepala bayi
VIII. Manajemen Aktif Kala III
Lakukan PTT
34. Pindahkan kllem pada tali pusat 5-10 cm dari vulva
35. Atur posisi
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke
arah bawah sambil tangan lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso
kranial)
Plasenta
37. Apabila plasenta sudah lepas maka lakukan penarikan secara
perlahan
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan, putar searah jarum jam
39. Lakukan masase
IX. Memeriksa Kemungkinan Adanya Perdarahan Pasca
Persalinan
40. Sambil tangan
kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal dan bagian
fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotelidon dan
selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan ke dalam kantong plastik
yang tersedia
a. Bila
plasenta tidak lahir lengkap atau tidak ada perdarahan, lakukan tindakan sesuai
prosedur
b. Bila
kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan masase, mulai, komperesi
bimanual interna (melihat penanggulangan atonio uteri)
41. Memeriksa
apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang menimbulkan
perdarahan aktif. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera
lakukan penjahitan
X. Asuhan Pasca Persalinan
42. Periksa kembali
kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi
uterus baik
43. Beri cukup waktu
untuk melakukan kontak kulit ibu bayi ( didada ibu paling sedikit 1 jam.
44. Lakukan penimbangan
/ pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis dan vitamin K1 1 mg
intramuscular di paha kiri anterolateral setelah satu jam kontak kulit ibu
bayi.
45. Berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B (setelah satu jam pemberian vitamin K1 ) di paha kanan
anterolateral.
XI. EVALUASI
46. Lanjutkan pemantauan
terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan tanda vital ibu:
a. 2-3
kali dalam menit pertama
b. Setiap
15 menit pada 1 jam pertama Pastikan kontraksi
c. Setiap
20-30 menit pada jam ke dua uteri Bila kontraksi uterus tidak baik, lakukan
masase uterus dam beri metal ergometrin 0,2 mg IM
47. Mengajarkan
ibu/keluarga untuk memeriksa uterus yang memiliki kontraksi baik dan
mengajarkan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik.
48. Mengevaluasi jumlah
perdarahan yang terjadi
49. Memeriksa nadi ibu dan kandung kencing setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam ke 2 pasca persalinan
50. Observasi KU bayi
XII. Kebersihan Dan Keamanan
51. Merendam semua
peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % dengan posisi terbuka
52. Membuang
barang-barang yang terkontaminasi ke tempat sampah yang di sediakan
53. Membersihkan ibu
dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantikan pakaiannya dengan
pakaian bersih/kering
54. Memastikan ibu
merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum
55. Dekontaminasi tempat
persalinan dengan larutan klorin 0,5%
56. Membersihkan sarung
tangan di dalam larutan klorin melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
57. Mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
58. Melengkapi partograf
dan memeriksa tekanan darah
DAFTAR
PUSTAKA
KepMenKes RI No 369/ MenKes/ SK/ III/ 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Bagian Obstetri dan Ginecologi FK UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung
: Elemean
JHPIEGO. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI
Manuaba, I Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencanan. Jakarta : EGC.
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin). Yogyakarta : Fitramaya
Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
DepKes RI. 2011. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Depkes RI dan JICA (Japan
International Cooperation Agency)
Alimul, Hidayat. 2008. Konsep
Kebidanan. Jakarta : Mitra Cendekia
Langganan:
Postingan (Atom)